Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2023

Makanan Unik Dari Papua, Aunu Simbere

Aunu Senebre terdiri dari bahan nasi dan ikan teri yang digoreng. Setelah itu dicampur daun talas dan kelapa kemudian dikukus. Makanan ini mudah ditemukan di Papua. Rasa masakan ini gurih, lezat, dan teksturnya kering. Kuliner ini biasanya disantap dengan papeda atau jenis umbi-umbian yang lain. Yang jelas ikan teri yang banyak mengandung lemak baik omega 3 sehingga bagus untuk otak, mengurangi resiko depresi dan stroke. Aunu Senebre cocok dimakan bersama papeda. Resep dan cara membuatnya cukup mudah, Anda perlu menyiapkan 1 kg ikan kecil-kecil dan bersihkan, 15 batang daun talas, potong kecil-kecil, 1/2 butir kelapa setengah tua dan parut, 1 sdm garam dan terakhir Air untuk merebus. Cara membuatnya cukup dengan mencampur ikan dengan potongan daun talas, kemudian di rebus hingga matang lalu tiriskan. Tambahkan parutan kelapa dan garam, aduk rata. Kukus hingga matang, angkat. Aunu senebre siap dinikmati. Jadi, apakah kamu akan membuat makanan khas Papua ini di rumah?

Sambal Colo-Colo Memang Unik

Sambal colo-colo merupakan sambal khas Papua. Sambal ini rasanya pedas dan asam. Rasa asam didapat dari perasan jeruk nipis. Sambal colo-colo cocok dimakan bersama ikan bakar dan nasi hangat. Bahan sambal colo-colo ini adalah potongan cabai, bawang, tomat, dan perasan jeruk nipis. Selain di Papua, sambal ini juga menjadi makanan di Ambon Maluku. Sambal colo-colo seperti ini bisa saja digunakan untuk memasak sate juga, sehingga tidak hanya dipakai sebagai cocolan gorengan saja. Selain sebagai camilan, sambal colo-colo juga bisa untuk menemani makan ikan goreng dan juga ikan bakar. Bahkan, saat ini, beberapa restoran di perkotaan biasanya sudah menyediakan menu sambal colo-colo. Dengan rasanya yang pedas dan asam, maka sambal ini bisa meningkatkan selera makan. Lalu, apakah kamu pernah mencoba sambal ini di rumah?

Kripil Keladi Khas Papua

Keripik keladi merupakan keripik yang bahan dasarnya dari dari ubi keladi. Biasanya keripik ini dijadikan sebagai cemilan dan oleh-oleh. Keripik ini menawarkan tiga varian rasa, yakni pedas, manis, dan gurih. Keripik keladi merupakan oleh-oleh khas yang paling populer di Kota Sorong, Papua, karena hampir tersedia di setiap toko di sana. Dikarenakan rasanya yang lezat dan juga kriuk yang gurih, maka keripik ini bukan hanya cocok dijadikan camilan, tetapi bisa dijadikan untuk teman makan. Bahkan, tak sedikit orang yang menjadikan keripik keladi ini sebagai oleh-oleh ketika berkunjung ke Papua. Lalu, apakah kamu pernah makan keripik yang gurih ini?

Kue Lontar Khas Papua

Kue lontar adalah kue pie susu khas dari Papua. Pada bagian tengah kue ini memiliki tekstur lembut dan rasa yang manis. Sedangkan bagian pinggir pie cukup keras dan menyelimuti bagian tengah. Kue ini berbahan dasar margarin, tepung terigu, vanili dan susu. Ukuran kue lontar lebih besar dari kue pie susu Bali. Hal ini karena cetakan kue lebih besar. Sehingga ukuran kue yang dihasilkan lebih besar. Biasanya, kue lontar tersedia dengan diameter yang bisa mencapai 20 cm dan memerlukan sebuah cetakan kue khusus. Oleh sebab itu, kue yang dihasilkan pun juga cukup besar dan dapat disantap oleh 8 sampai 10 orang bersama-sama. Namun, ada juga kue lontar yang dibuat dengan diameter 8 cm dan biasanya diproduksi sebagai oleh-oleh untuk dibawa pulang ke kampung halaman.

Ikan Bungkus Khas Papua

Makanan khas Papua ini hampir mirip seperti pepes ikan. Ikan bungkus khas Papua ini dibuat dari dua bahan yaitu ikan laut dan daun talas sebagai bahan untuk membungkusnya. Bumbu khasnya rempah yang digunakan pun hanya garam untuk memberikan rasa asin dan untuk menghilangkan getah pada daun talas yang digunakan. Bahan dan bumbunya sedikit dan cara membuatnya pun sangat sederhana dan mudah. Dalam pembuatannya, pertama-tama bersihkan ikan kemudian dimasukkan ke dalam daun talas dan ditutup. Daun talas berfungsi menambah aroma lezat dari masakan. Langkah yang terakhir, ikan dibakar diatas api kecil hingga masak. Kalau sudah masak diangkat, dan langsung disajikan saat hangat. Ikan bungkus sangat cocok disajikan dengan nasi hangat.

Ikan Bakar Manokwari

Ikan Bakar Manokwari merupakan makanan khas Papua Barat. Ikan Bakar Manokwari memiliki cita rasa bumbu yang berbeda karena menggunakan sambal khas yang hanya bisa ditemui di Papua. Sambal khas ini berasal dari bumbu-bumbu khusus yang digiling sampai mendapatkan tekstur yang sempurna dan biasanya disajikan mentah. Sebelum dibakar, ikan dilumuri dengan jeruk nipis supaya lebih segar dan mengurangi bau. Ikan Bakar Manokwari memiliki nilai gizi seperti vitamin, zat besi, mineral, dan lemak. Masakan ini bisa disajikan bersama dengan nasi hangat, sambal, kemangi, dan es jeruk. Lalu, apakah kamu pernah mencoba makanan khas Papua yang satu ini?

Nama Makanan Unik dari Papua, Udang Selingkuh

Udang selingkuh merupakan makanan khas daerah Papua. Udang yang dipakai biasanya jenis udang air tawar. Tekstur dari udang ini mirip dengan lobster. Disebut udang selingkuh karena udang tersebut memiliki bentuk capit seperti kepiting. Warga lokal menganggap udang tersebut berselingkuh dengan kepiting. Dalam proses penyajian, biasanya udang ini direbus, digoreng, dan juga dibakar. Selama dibakar biasanya ada yang menambahkan bumbu atau garam saja, dan ada juga yang tidak. Apapun teknik memasaknya, cita rasa khas dari makanan yang satu ini tetap akan terasa. Dengan berjalannya waktu, bumbu untuk memasak udang selingkuh mulai beragam ada yang menggunakan saus tiram, lada hitam, saus padang, dan juga asam manis. Jangan lupa pelengkap udang selingkuh ini yaitu, sayur kangkung, dan juga bunga pepaya dijamin makin nikmat dan lezat. Terlebih lagi, tekstur masakan udang ini lembut dan manis.

Makanan Unik Dari Papua, Sagu Bungkus Ulat Sagu

Sagu Bungkus Ulat Sagu merupakan makanan tradisional khas Papua. Ulat sagu yang berada di dalam pohon ini bisa diolah dan dimasak bersama dengan sagu. Ulat sagu ini membutuhkan proses pembakaran di atas arang selama 15-25 menit. Sagu bungkus ulat sagu bisa dimakan ketika hangat bersama papeda. Selain ulat sagu, isi makanan ini bisa diganti dengan pisang mengkal (setengah matang) atau kepala parut. Ulat sagu baik dikonsumsi karena mengandung protein. Makanan ini rendah serat, bisa dimakan secara langsung maupun dengan cara digoreng atau di sate. Dalam budaya Papua, ulat sagu menjadi unsur penting dalam ritual perayaan oleh Suku Asmat. Sebuah ritual makanan disiapkan oleh Suku Kamoro dalam pemberian nama anak laki-laki mereka. Ritual makanan ini terdiri dari campuran tepung sagu dengan siput atau kerang jenis tertentu dan ulat sagu yang dibungkus dalam kemasan daun sagu berukuran panjang.

Cemilan khas Papua yang Terbuat dari Sagu, Kue Bagea

Kue bagea sagu merupakan salah satu kue khas Papua yang dibuat dari tepung sagu dan tepung kenari. Selain dikenal sebagai oleh-oleh khas Papua, kue bagea sagu juga banyak dibuat di Maluku, Sulawesi Utara. Kue manis ini berbahan dasar tepung sagu yang memiliki tekstur sedikit keras ketika digigit. Biasanya, kue kering ini dicelupkan ke minuman terlebih dahulu agar tekstur kerasnya menjadi sedikit lembut. Makanan ini sangat pas dikonsumsi ketika sedang mengisi waktu luang atau saat hujan turun. Apakah kamu pernah mencobanya?

Sagu Lempeng, Cemilan khas Papua

Sagu lempeng merupakan kue kering yang bisa dimakan langsung atau dicelupkan pada teh panas, kopi, dan kuah ikan. Bentuk dan ukuran kue ini bervariasi tergantung dari alat pencetak dan cara memasak. Sagu lempeng dikenal sebagai roti tawar khas Papua yang dibuat dari sagu, dicetak, dan dibakar. Selain dinikmati sendiri, sagu lempeng juga cocok dijadikan teman minum kopi atau teh saat sedang bersantai. Pembuatan sagu lempeng terbilang mudah seperti pembuatan roti lain. Sagu diolah dengan cara dibakar dengan dicetak persegi panjang atau empat dengan besi. Rasa awalnya, tawar. Namun, setelah beberapa lama, rasanya sudah mulai bervariasi dengan gula untuk mendapatkan cita rasa manis. Teksturnya keras dan bisa dinikmati dengan dicampur atau dicelupkan ke air supaya lebih lunak. Sagu lempeng kebanyakan berbentuk pipih dan persegi panjang. Rasa dari kue ini keras, tawas dan cepat mengembang di dalam air. Alat memasak kue ini disebut forna. Forna terdiri dari 4 sampai 6 lekukan yang terbuat dar

Papeda, Makanan Terkenal Khas Papua

Siapa sih yang ngga tau papeda? Papeda sendiri merupakan makanan khas Papua, Maluku, dan beberapa daerah di Sulawesi. Papeda menjadi makanan khas yang paling populer, bahkan masyarakat luar Papua pun juga banyak yang menyukai makanan satu ini. Bentuk makanan ini seperti pasta atau gel. Papeda mengandung karbohidrat pengganti nasi. Papeda memiliki warna putih bening atau agak keruh dan tekstur lengket yang mirip dengan lem. Papeda dibuat dari proses pengolahan sagu. Makanan ini biasanya dihidangkan bersama ikan, daging, kelapa, sayuran dan lainnya. Papeda bisa dibungkus menggunakan daun pisang untuk dimakan nanti. Makanan papeda ini bisa dibilang sudah dikenal hampir di semua daerah Indonesia. Bahkan, makanan yang satu ini terkadang sudah menjadi jajanan khas anak-anak SD. Lalu, apakah kamu pernah mencoba makanan khas Papua yang satu ini?

Makanan Khas Papua, Tepung Sagu

Gambar
Sagu menjadi menjadi masakan tradisional beberapa daerah seperti Ambon dan Papua. Sagu bisa dibuat menjadi tepung yang dibuat dari teras batang rumbia atau pohon sagu. Tepung sagu hampir mirip tepung tapioka. Manfaat sagu di antaranya adalah dapat mencegah penyakit lambung, aman dikonsumsi penderita diabetes, dapat membuat kenyang lebih tahan lama, dan baik untuk pertumbuhan anak. Sagu bisa diolah menjadi papeda, sagu lempeng, sagu lempeng gula merah, sagu bakar kelapa, sagu bakar. Selain itu, bahan ini bisa kembangkan menjadi roti, biskuit, mie, soun, kerupuk, sagu mutiara, dan bahan sirup. Seperti yang sudah diketahui oleh banyak orang bahwa Papua sangat dikenal dengan sagunya. Bahkan, makanan khas yang terbuat dari sagu sudah tersebar hampir di setiap daerah Indonesia. Apabila kamu ingin mendalami tentang sagu Papua, maka kamu bisa mencarinya melalui buku Sagu Papua karya Ahmad Arif. Lewat buku ini, wawasan kamu tentang sagu Papua akan bertambah.

Kajian Feminisme pada Novel Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer karya Pramoedya Ananta Toer

  Keperawananku Hilang Karena Pendidikanku   Feminisme merupakan kesadaran terhadap ketidakadilan gender yang menimpa kaum perempuan, baik dalam keluarga maupun masyarakat. Feminis memiliki makna lebih luas dari pada emansipasi. Feminisme menggabungkan posisi bahwa masyarakat memprioritaskan sudut pandang laki-laki, dan bahwa perempuan diperlakukan secara tidak adil di dalam masyarakat tersebut. Feminisme sebagai jembatan untuk menuntut persamaan hak antara perempuan dengan laki-laki, supaya perempuan juga memiliki hak yang sama seperti laki-laki tidak selalu berada di bawah laki-laki. Berbagai upaya sudah dilakukan untuk mendapatkan keadilan bagi kaum perempuan, gerakan feminisme juga sudah sering terjadi di masyarakat. Banyak tokoh yang menyuarakan pendapatnya mengenai kesetraan gender, salah satunya dengan karya sastra. Salah satu sastrawan yang menulis tentang feminisme adalah Pramoedya Ananta Toer dengan salah satu novelnya yang berjudul Perawan Remaja dalam Cengkeraman Milit

Pendekatan Objektif Cerpen Tuhan, Pawang Hujan, dan Pertarungan yang Remis

Cerpen Tuhan, Pawang Hujan, dan Pertarungan yang Remis adalah cerita pendek karya AS Laksana yang terhimpun dalam buku 20 Cerpen Indonesia Terbaik 2009 Anugerah Sastra Pena Kencana terbitan Gramedia Pustaka Utama. Cerpen ini bercorak komedi gelap yang dirajut lewat tingkah konyol dan tolol tokoh utama cerita ini, yaitu Alit, dalam perjalanan hidupnya. Cerpen ini menunjukkan khas tulisan AS Laksana yang bisa dideskripsikan konyol, gelap, dan kontemplatif; seperti pada cerpen Menggambar Ayah , misalnya. Dalam Menggambar Ayah , AS Laksana menggambarkan isu kehamilan di luar nikah yang tabu dari sudut pandang anak. Bagaimana janin dalam rahim merespons upaya pengguguran, kekerasan dalam rumah tangga setelah lahir, dan pencarian jati diri yang luar biasa pelik diceritakan dalam gambaran yang konyol, gelap, dan kontemplatif, nyaris seperti cerpen Tuhan, Pawang Hujan, dan Pertarungan yang Remis . Namun pada cerpen Tuhan, Pawang Hujan, dan Pertarungan yang Remis, AS Laksana memperluas isu ya

Kritik Mimetik Berjudul "Pemberontakan dari Suatu Malam Suatu Warung:"

Seni, seperti pemberontakan, adalah sebuah gerakan yang pada waktu bersamaan bersifat mengagungkan sekaligus mengingkari. Keduanya, seni dan pemberontakan, bukan hal yang mudah dipisahkan (atau dibedakan) karena setiap tindakan kreatif merupakan juga bentuk pemberontakan; setiap tindak pemberontakan terdapat usaha-usaha kreatif. Keduanya adalah usaha membebaskan diri dari batas tatanan yang ada, status quo , dan mencari alternatif yang lebih disesuaikan dengan kebutuhan. Seni adalah pemberontakan, setiap seniman memberontak; atas dirinya, orang lain, masyarakatnya, maupun makna yang mengikatnya. Begitu pula yang terjadi dengan Sutardji Calzoum Bachri. Sutardji memberontak lewat kredo puitiknya, terhadap makna yang membelenggu kata, dan membebaskannya dalam mantra-mantra. Namun, pada artikel ini, penulis tidak ingin membahas Sutardji dan kredo puitiknya, yang sudah terlalu sering dibahas; bahkan setelah ‘terkalahkan’ oleh kredo milik Afrizal Malna pada 2018 dalam Berlin Proposal . Artik

Pesan yang Terkandung dalam Cerpen “Pelajaran Mengarang” Karya Seno Gumira Ajidarma

SENO GUMIRA AJIDARMA lahir di Boston, 19 Juni 1958. Sastrawan yang satu ini merupakan sosok pembangkang. Ayahnya Prof. Dr. MSA Sastroamidjojo, Guru besar Fakultas MIPA Universitas Gadjah Mada. Seno Gumira Ajidarma sangat bertolak belakang dengan sosok sang Ayah, ia sama sekali tidak suka berhitung, aljabar dan juga ilmu ukur seperti sang Ayah. Seno Gumira Ajidarma ini merupakan sosok yang sering membangkang terhadap peraturan Sekolah, sampai-sampai ia dicap sebagai penyebab setiap kasus yang terjadi di Sekolah. Seno mengikuti teater Alam pimpinan Azwar A.N. Seno pun mulai mengirim puisinya ke Majalah Sastra Horison dan ternyata tembus juga. Kemudian Seno mulai menulis cerpen dan esai tentang teater. Sebenarnya keinginan Seno adalah ingin menjadi Seniman bukan Sastrawan. Sampai saat ini Seno telah menghasilkan puluhan cerpen yang dimuat di beberapa media massa. Cerpennya Pelajaran Mengarang terpilih sebagai cerpen terbaik Kompas 1993. Buku kumpulan cerpennya, antara lain: Manusia Kama