Analisis Nilai Sosial Budaya Dalam Film Tilik
RINGKASAN SEMIOTIKA 8
A. SUMBER DATA
Judul |
Nilai Sosial Budaya Dalam Film
Tilik |
Jurnal |
Jurnal Semiotika |
Penulis |
Dwi Ratih Puspitasari |
Volume |
Vol.15: no. 10-18 |
Tahun |
2021 |
B. ABSTRAK
Tujuan
penelitian ini yaitu meneliti dan mendeskripsikan nilai sosial dan budaya
yang direpresentasikan dalam film “Tilik”. Objek dalam penelitian ini adalah
film “Tilik” yang berupa potongan gambar dari adegan atau scene dalam
film tersebut. Penelitian ini
menggunakan teori semiotika Charles Sanders Peirce yang membagi tanda
berdasarkan symbol, object, dan interpretant yang dikenal
sebagai segitiga triadik. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan
menggunakan pendekatan semiotik Charles Sanders Peirce maka ditemukan banyak
data yang menunjukkan nilai sosial dan kebudayaan dalam film “Tilik”. film
“Tilik” memiliki nilai sosial budaya yang dapat kita Analisa lebih dalam.
Nilai sosial budaya tersebut meliputi sistem bahasa, sikap kekeluargaan,
organisasi sosial, kemajuan teknologi, sistem mata pencaharian, sistem
religi, sapaan, mitos yang berkembang dalam masyarakat, status sosial, gotong
royong, dan nilai sopan santun. |
C. PENDAHULUAN
Film dapat berpengaruh
bagi kehidupan manusia, karena membuat penonton seolah-olah mengalami sendiri
adegan-adegan dalam film. Pesan-pesan yang termuat dalam setiap adegan film
akan memberikan ingatan dan kesan tersendiri bagi masing-masing penonton. Film “Tilik” sampai
saat ini belum ada yang meneliti secara semiotik. Oleh karena itu penulis
tertarik melakukann penelitian pada Film “Tilik” tersebut. Kemudian film
lebih mudah dianalisis karena setiap adegannya dapat diamati secara langsung.
Adegan -adegan dalam film dapat dengan mudah dipahami seperti gambaran
kehidupan nyata. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan deskripsi dalam
membaca makna yang terkandung dalam sebuah film melalui kajian semiotika. |
D. METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan
kualitatif menggunakan metode pengumpulan data dan metode analisis data yang
bersifat non-kuantitatif. Metode yang digunakan dalam pendekatan ini berfokus
pada penelitian non-hipotesis sehingga dalam Langkah penelitiannya tidak
merumuskan hipotesis. jenis penelitian yang digunakan penulis yaitu analisis
isi. Dokumentasi data yang berupa teks, gambar, symbol, dan sebagainya. Penelitian ini
menggunakan teori semiotika Charles Sanders Peirce yang membagi tanda menjadi
3, yaitu ikon, indeks, dan symbol. Sumber data dalam penelitian ini terbagi
menjadi dua, yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Data primer
diperoleh dari rekaman original video berupa film “Tilik” yang diakses
melalui kanal youtube resmi Racana Film. Penulis kemudian memilih
visual atau gambar dari adegan atau scene dalam film yang diperlukan.
Sumber data sekunder diperoleh dari literatur-literatur yang mendukung data
primer, seperti artikel jurnal, catatan kuliah, dan buku-buku yang
berhubungan dengan film. |
E. HASIL
DAN PEMBAHASAN
Pertama |
Film “Tilik” memiliki
nilai sosial budaya yang dapat kita Analisa lebih dalam. Nilai sosial budaya
tersebut meliputi sistem bahasa, sikap kekeluargaan, organisasi sosial,
kemajuan teknologi, sistem mata pencaharian, sistem religi, sapaan, mitos
yang berkembang dalam masyarakat, status sosial, gotong royong, dan nilai
sopan santun. Hal tersebut dapat dilihat melalui data-data temuan yang telah
dihadirkan dalam penelitian. |
Kedua |
Film “Tilik” berusaha
untuk tetap melestarikan dan menjaga nilai-nilai budaya yang tumbuh dan
berkembang di dalam kehidupan masyarakat. Dengan kesederhanaan topik dan
masalah yang diangkat namun dekat dengan keseharian masyarakat dan pengemasan
yang unik membuat film tersebut memiliki daya Tarik tersendiri. |
Ketiga |
Film “Tilik” juga ingin
memberikan kritik sosial terkait dengan kemajuan teknologi khususnya media
komunikasi yang tidak dibarengi dengan kemajuan literasi digital. Media
sosial sering menjadi tempat sumber berita boaks yang tersebar dalam
masyarakat. Seseorang yang secara mentah mempercayai berita tanpa mengecek
kebenaran sumber tentu merugikan dan meresahkan banyak pihak. |
No. |
Sign |
Object |
Interpretant/Partisipant |
1. |
Kata “Tilik” |
Kata “Tilik” yang merupakan kosakata
dalam Bahasa Jawa. Klarifikasi berdasarkan object berjenis symbol |
Memaknai representasi unsur kebudayaan
sistem bahasa. |
2. |
Truk |
Sebuah truk yang berisi
rombongan-ibu-ibu. Klarifikasi berdasarkan object berjenis icon. |
Memaknai representasi nilai sosial
kekeluargaan dan nilai budaya organisasi sosial. |
3. |
Whatsapp |
Ibu-ibu yang mendapat kabar sakitnya Bu
Lurah melalui whatsapp dari Yu Ning. Klarifikasi berdasarkan object
berjenis index. |
Memaknai representasi unsur teknologi
yang berupa kemajuan dalam teknologi komunikasi. |
4. |
HP |
Bu Tejo mengeluarkan HP untuk menunjukkan
berita tentang Dian yang dilihat dari sosial media. Klarifikasi berdasarkan object
berjenis index. |
|
5. |
Traktor Pembajak Sawah |
Traktor pembajak sawah yang sedang lewat
di jalan. Klarifikasi berdasarkan object berjenis index. |
Memaknai representasi unsur kebudayaan
yang berupa sistem mata pencaharian masyarakat. |
6. |
Kerudung |
Ibu-ibu yang memakai kerudung.
Klarifikasi berdasarkan object berjenis symbol. |
Memaknai representasi unsur kebudayaan
yang berupa sistem religi. |
7. |
Masjid |
Masjid yang terletak di pinngir jalan
tempat rombongan berhenti. Klarifikasi berdasarkan object berjenis symbol. |
|
8. |
Bu Tejo |
Panggilan Bu Tejo. Klarifikasi
berdasarkan object berjenis index. |
Memaknai representasi budaya masyarakat
Jawa yang memanggi seorang wanita yang sudah menikah dengan nama suaminya. |
9. |
Karet Gelang |
Yu Ning memberikan karet gelang kepada
Bu Tejo. Klarifikasi berdasarkan object berjenis symbol. |
Memaknai representasi mitos yang masih
berkembang di dalam masyarakat. |
10. |
Perhiasan |
Bu Tejo yang memamerkan perhiasan ketika
membahas suaminya. Klarifikasi berdasarkan object berjenis icon. |
Representasi seseorang yang ingin
menunjukkan status sosialnya. |
11. |
Truk mogok |
Ibu-ibu yang Bersama-sama mendorong truk
yang mogok. Klarifikasi berdasarkan object berjenis index. |
Memaknai representasi nilai sosial
gotong royong. |
12. |
Berjabat tangan |
Fikri yang dating langsung berjabat
tangan dengan Bu Tejo dan Yu Ning. Klarifikasi berdasarkan object berjenis
symbol. |
Menandakan seorang anak muda yang
menghormati orang yang lebih tua, hal tersebut menunjukkan sopan santunnya. |
Komentar
Posting Komentar